Subnetting IPV4 Cisco Networking Academy

IPv4 merupakan alamat yang saat ini digunakan untuk jaringan computer di dunia, namun apakah penggunaan IP tersebut dapat berjalan dengan optimal ??? Tentu saja tidak. Kita mengetahui IPv4 terbagi menjadi beberapa kelas IP.
Dari kelas IP tersebut kita dapat menentukan banyaknya jumlah network dan jumlah host yang tersedia pada masing-masing kelas IP.
Dari table diatas dapat kita ketahui jumlah host terbanyak dimiliki oleh IPv4 kelas A dan jumlah host terkecil dimiliki oleh IPv4 kelas C. Jika dimisalkan kita akan membangun jaringan sebuah Lab dengan jumlah computer sebanyak 20 PC tentunya kita akan memilih menggunakan IP kelas C karena jumlah host yang dihasilkan pada kelas C adalah 255, didapat dari octet yang bernilai bit 0 diubah menjadi 1 maka 00000000 menjadi 11111111 = 255. Dengan menggunakan kelas C kita memiliki IP maksimum sebanyak 255 IP, dengan demikian maka bandwidth pada kelas C akan terbagi menjadi 255 walaupun tidak seluruh IP digunakan. Tentunya akan sangat boros dan dapat menurunkan kecepatan transfer pada jaringan yang bersangkutan, oleh sebab itu kita memerluka subnetting.
Jika pada jaringan dibawah ini kita menggunakan IP default kelas C maka semua computer dapat terhubung dengan menggunakan IP yang telah disediakan.
Namun bagaimana jika kita subnetting IP tersebut, dapatkan seluruhnya saling berkomunikasi ??? Subnetting tidak lagi mengenal kelas IP, pada subnet jumlah host yang disediakan pada masing-masing kelas IP akan disegmentasi sehingga menjadi lebih kecil, hal ini dilakukan guna mengoptimalkan bandwidth yang tersedia. Berikut adalah table CIDR yang digunakan pada subnetting, perlu diperhatikan CIDR default adalah /8 /16 dan /24 ( Itu adalah IP kelas A, B, C ).
Kita ubah IP yang sebelumnya /24 menjadi /27, dengan demikian subnetmask yang sebelumnya 255.255.255.0 berubah menjadi 255.255.255.224. Nilai tersebut didapat dari /27 = terdapat 27bit yang bernilai 1, maka 11111111.11111111.11111111.11100000 = 255.255.255.224.Selanjutnya kita ambil salah satu IP yang ada pada topologi diatas dan pilihlah yang nilai pada octet terakhirnya paling kecil, didapat IP pada Client3 202.144.50.22. Karena subnetting menggunakan nilai CIDR yang lebih besar dari /24 maka yang akan berubah adalah octet ke-4.
Pada Cisco Academy diajarkan cara cepat untuk melakukan subnetting dengan cara :
  • Hafalkan patokan CIDR ini. Jika /24 jadikan 32 menjadi angka patokan.
  • Selanjutnya angka patokan tersebut dikurangkan dengan CIDR yang ingin dicari
  • Hasilnya dijadikan perpangkatan dengan angka 2
  • Hasil dari perpangkatan tersebut kurangkan dengan 1, maka akan didapat IP Broadcast
  • Untuk menentukan IP Network cukup dengan mengubah host menjadi 0
Kembali pada contoh kasus diatas IP 202.144.50.22 /27 :
  • /27 maka patokannya adalah 32
  • 32 – 27 = 5
  • 2 ^ 5 = 32
  • 32 – 1 = 31, maka IP Broadcastnya adalah 202.144.50.31
  • IP Networknya adalah 202.144.50.0
Dengan demikian untuk segmentasi pertama dihasilkan :
  • IP Network 202.144.50.0
  • IP Awal 202.144.50.1
  • IP Akhir 202.144.50.30
  • IP Broadcast 202.144.50.31
Jika diluar dari range IP tersebut maka tidak dapat terhubung karena tidak termasuk kedalam satu segmentasi, dengan demikian range segmentasi pada /27 didapatkan sebesar 32. Segmentasi selanjutnya dimulai dari :
  • IP Network 202.144.50.32
  • IP Awal 202.144.50.33
  • IP Akhir 202.144.50.62
  • IP Broadcast 202.144.50.63
Tentunya setelah melakukan subnetting PC Client pada topologi sebelumnya tidak dapat terhubung semua karena beberapa IP berada diluar range yang ada pada segmentasi /27.

ORDER VIA CHAT

Produk : Subnetting IPV4 Cisco Networking Academy

Harga :

https://www.agungjayakomputer.com/2014/11/subnetting-ipv4-cisco-networking-academy_1.html

ORDER VIA MARKETPLACE

Diskusi